Sunday, January 1, 2012

issho ni tabemashou

Makan bersama…

Salah satu fenomena yang banyak ditemukan di bulan puasa adalah buka
bersama. Biasanya diawali dengan dialog keagamaan,lalu dilanjutkan
dengan sholat Tarwih atau pengajian. Yang aku ingin tanyakan adalah
sejak kapan fenomena ini muncul? Sejak jaman Nabi Muhammad SAW kah?
Atau sejak kapan? Walau aku bukan seorang muslim, tapi aku selalu
ingin dating saat diundang buka bersama. Kenapa ada fenomena
keakraban dan santai saat manusia makan bersama? Kenapa makan
bersama? Karena saat makan bersama, yang ada hanya teman &
saudara, tidak ada musuh. Saat makan bersama, rasa santai dan obrolan
yang baru pasti muncul. Semua melebur menjadi satu saat makan
bersama. Buka bersama dianggap penting untuk menjalin tali
silaturahmi.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa harus makan? Memang pada intinya tidak
harus makanan, tetapi sebuah suguhan atau hal yang bisa dikonsumsi
bersama. Tapi jika bukan makanan, biasanya pada prakteknya, diluar
konteks buka bersama, tapi dalam hal makan bersama, jadinya bisa
diselewengkan. Arisan adalah salah satu contoh yang konkret. Ketika
arisan keluarga, yang dihidangkan adalah makanan favorit keluarga dan
makanan kecil lainnya yang pada umumnya. Tetapi arisan di jaman
modern dan hedonisme ini, arisan tak jarang menjadi tempat berbuat
hal yang amoral, seperti arisan narkoba, minuman keras dan sex. Ide
arisan pada umumnya adalah kumpul dan makan bersama, sambil
diadakannya undian dimana secara bergiliran semua anggota arisan
dapat hal/benda yang diundikan.

Kembali ke makan bersama, benarkah makan bersama dapat mempererat hubungan
sosial? Pada prakteknya iya. Budaya ini sudah muncul sejak jaman Adam
dan Hawa. Mereka berbagi buah pengetahuan bersama. Inilah konsep yang
sebenarnya ingin disampaikan lewat makan bersama, yaitu kebersamaan
dan saling berbagi. Saat belum ada catering, dan nasi paketan, yang
ada hanyalah prasmanan. Sejak jaman Bani Israel berperang, makanan
dimasak di dapur umum, dan makanan dibagikan menurut porsinya. Ketika
satu keluarga makan bersama di meja makan. Ada nasi, sayur, dan
lauknya disana. Makanan itu harus dibagi dan dihabiskan sesuai
kebutuhan masing-masing. Berbagi, ketika kita mengambil banyak, dan
ada yang kekurangan, kita beri dia agar dia tercukupkan. Pada
prakteknya, ketika semua orang yang ikut makan bersama merasa
tercukupkan, berarti kita telah berbagi.

Makan bersama juga dipakai untuk menjalin kerjasama rekan bisnis. Apakah
ini juga berbagi? Ya. Berbagi sesuatu seperti proyek, keuntungan dan
bisnis. Dari makan bersama, banyak bisnis dan proyek baru terwujud.
Bahkan dari makan bersama, banyak cinta terwujud. Banyak pasangan dan
rumah tangga yang retak karena kurang komunikasi. Sebenarnya
komunikasi paling mudah terjadi di meja makan, saat makan dan santai
bersama. Suami istri merencanakan masa depan, suami bercerita tentang
masalah kantor dan pekerjaan, istri tentang masalah rumah, anak
tentang masalah study, dan jenis percakapan lain, semua bisa terjadi
di meja makan. Sepasang kekasih yang sedang bermasalah, makan malam
bersama, dan akhirnya rukun kembali, semuanya adalah masalah
lomunikasi.

Makan bersama pada intinya adalah berbagi. Bahkan Mafia atau Yakuza
membiasakan diri untuk makan bersama demi mendekatkan diri dan
berkomunikasi. Preman di Indonesia pun tidak jarang menyelesaikan
masalah dengan makan dan mabuk bersama. Karena itulah saling berbagi.
Saling berbagi membuat manusia teman. Jadi bagi kalian yang sadar
akan hal ini, dan kenal aku, mari makan bersama. Mari saling berbagi,
karena aku ingin punya banyak teman. Mari kita budayakan makan
bersama. Tidak perlu yang mahal, cukup yang sederhana tapi mengena.
Sekali lagi yang penting adalh saling berbagi, kebersamaan dan
komunikasi. Kita tak perlu makan kenyang. Cukup makan makanan ringan.
Kita tak perlu takut dibilang rakus karena sering makan bersama,
karena tujuan kita makan bersama adalah kebersamaan, saling berbagi
dan komunikasi.

Makan bersama dalam konteks yang lebih rohani mungkin the last supper yah.Kristus dijuluki pelahap karean suka sekali perjamuan.dia juga menyampaikan akaran pada ke12 muridnya sambil duduk makan bersama, santai, tapi masuk. perut yang kenyangg membuat otak dengan mudah menerima apa yang disampaikan. jemaat mula-mula dlam kisah rasul juga setiap hari melakukan perjamuan dari rumah ke rumah. firman Tuhan sendiri makanan rohani yang dibagikan di gereja. pada intinya makan bersama ya berbagi.
dan terakhir...mengutip iklan royco...
"selalu ada pelajaran baru dari makan bersama"...
mari makan...dan mari berbagi...
Terima Kasih telah membaca.


GBU